Thursday 1 December 2016

SEBAIT DOÁ

YA ALLAH,
Kalau anak kami tumbuh dan dewasa menurut kodrat-MU, berilah dia jalan yang lurus …… jalan lurus panjang yang tidak mulus, tapi keras dan berbatu-batu sehingga kakinya kukuh dan kuat untuk melangkahi zaman yang semakin keras ini. Janganlah ia diberi banyak kemudahan-kemudahan apalagi kalau kemudahan-kemudahan itu ia dapatkan disebabkan oleh bayang-bayang kami sebagai orangtuanya. Berikanlah kepadanya tantangan dan kerumitan sebatas ujung kemampuan daya tahannya … sehingga, kalau ia berhasil nanti, itu adalah disebabkan oleh keringat dan kegigihannya sendiri.

YA ALLAH,
Berilah anak kami keberanian, namun keberanian yang tidak menakutkan orang lain jadikanlah ia sahabat oleh semua sisi,……baik sisi tumpul, maupun sisi tajam biar terkadang ia tergores atau terluka sekalipun, karena dengan itu ia kenal dengan merah darahnya, kenal dengan perihnya luka. 

YA ALLAH, 
Jadikanlah anak kami menjadi orang yang bisa merasakan perasaan banyak lapisan namun, janganlah ia jadi sentimentil … biar sedikit saja KAU sisakan persediaan air mata pada matanya Matanya harus nyala, … tak mudah silau oleh cahaya tak mudah pula terkantuk karena kekelaman Jauhkan dari anak kami rasa sombong kalaupun kami orangtuanya nanti adalah orang yang berpengaruh janganlah ia pergunakan pengaruh kami untuk mencapai tujuannya … biarkanlah ia mandiri !?!! Kenalkan kepadanya rasa kalah … sebelum ia sempat merasakan rasa menang. kenalkan kepadanya rasa pahit … sebelum ia kenal dengan rasa manis. 

YA ALLAH,
Kalau ia kelak berhasil pula menjadi Pejabat Tinggi di negeri ini … semoga jabatannya lebih tinggi daripada apa yang pernah kami jabat sekarang ini akan tetapi sekali lagi, … itu ia dapatkan haruslah dengan prestasi. tidak dengan toleransi, …… Tidak demi pertalian historis …………… yang melahirkan basa-basi.  

YA ALLAH,
Jangan berikan anak kami kesenangan yang berlebih-lebihan namun jangan pula ia teraniaya dalam penderitaan. kalau ia memperoleh kesenangan, haruslah terlebih dahulu ia menunduk ke bumi. ingatkan padanya, masih banyak orang yang tak beruntung dan melata di muka bumi ini. Ingatkan pula padanya,……… bahwa keberuntungan atau kesenangan itu lebih nikmat kalau dibagi dibanding membagi kerugian…………… seperti yang hamba sampaikan tadi, ……… kesenangan itu tentulah ia peroleh dengan keringatnya pribadi…… Jauhkanlah dari anak kami kelalaian yang akan merugikan orang lain andaikan ia menjadi Hakim, ……… janganlah oleh karena kelalaiannya, orang menjadi teraniaya. Biarlah, kalau karena kelalaiannya, ia “tanpa sengaja” melepaskan seratus orang bersalah, daripada karena kelalaiannya, ia tanpa sengaja menghukum seorang yang tak bersalah……… Dan tentu saja anak kami bukan seorang malaikat, orang terbebas dari dosa dan kekhilafan. Namun demikian, janganlah lebih banyak pula dosa dan kekhilafan yang ia perbuat dibanding kebajikan. Yang paling penting, ia haruslah orang yang percaya pada ENGKAU ……… Tuhan Yang Maha BESAR.

Aamiin ......



No comments:

Post a Comment